MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik (2)
Published December
13, 2011 |
Tulisan ini adalah bagian kedua mengenai
Miniature Circuit Breaker atau lebih dikenal dengan MCB. Artikel pertama
bisa dilihat di “MCB sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“.
Semoga bisa menambah wawasan para pembaca sekalian.
Spesifikasi MCB
Gambar disamping adalah contoh MCB umum yang biasa dipakai di instalasi listrik rumah. Ada perbedaan antara MCB milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan milik pelanggan yang dijual secara umum. Yang pertama adalah warna toggle switch yang berbeda (dalam produk dari produsen MCB yang sama, milik PLN memiliki warna toggle switch biru dan yang dijual untuk umum berwarna hitam) dan kedua adalah tulisan “Milik PLN” pada MCB yang dipasang di kWh meter. Walaupun ada juga produsen MCB lainnya yang menggunakan warna toggle switch biru untuk produk yang dijual di pasaran.
Sekarang, mari kita bahas kode dan simbol yang
tertulis dalam nameplate MCB tersebut.
- Simbol dengan angka 1 dan 2
Ini adalah simbol dari fungsi MCB sebagai
proteksi beban penuh dan hubung singkat (penjelasan detail bisa dilihat pada
tulisan bagian pertama “”MCB sebagaiProteksi dan Pembatas Daya Listrik“”).
Dari gambar tersebut, hal ini juga menjelaskan bahwa MCB ini adalah 1 pole
(karena hanya ada 1 simbol saja). Bila ada dua simbol berdampingan, maka
MCB-nya adalah 2 poles. Yang umum dipakai di perumahan adalah tipe MCB
1 pole, yaitu hanya kabel phase saja yang diproteksi.
- NC45a
Merupakan MCB model number yang
ditentukan dari produsen MCB. Lain produsen berarti lain model number.
Sebagai tambahan informasi, model NC45a ini adalah MCB yang diproduksi untuk
keperluan perumahan secara umum.
- C16
Kode ini menjelaskan tripping curve MCB
yaitu tipe “C”, dengan proteksi magnetic trip sebesar 5-10In (In :
arus nominal atau rating arus dari MCB) dan angka “16” adalah rating
arus dari MCB sebesar 16A. Rating arus ini adalah kode paling penting
dalam MCB dan berguna saat pembelian MCB. Penjelasan selanjutnya mengenai rating
arus ada di bagian berikutnya.
- 230/400V
Menjelaskan rating tegangan dalam
operasi MCB yaitu 230V atau 400V sesuai dengan tegangan listrik PLN 220V.
- 4500 dan 3
- 12002
Catalog Number dariprodusen MCB yang
tujuannya sebagai nomor kode saat pembelian.
- LMK; SPLN 108; SLI 175 dan IEC 898
Menandakan bahwa MCB ini sudah lolos uji di LMK
PLN (LMK : Lembaga Masalah Kelistrikan). Sedangkan tiga kode selanjutnya
menyatakan bahwa MCB dibuat dengan mengacu kepada standard-standard
teknis yang ditetapkan baik nasional maupun internasional.
- I-ON pada toggle switch
Menandakan bahwa MCB pada posisi “ON”. Untuk
posisi “OFF” maka simbolnya adalah “O-OFF”.
- SNI
MCB ini sudah mendapatkan sertifikat SNI
(Standard Nasional Indonesia).
Bagi anda yang merasa awam mengenai listrik,
apalagi soal MCB ini, tidak perlu pusing-pusing untuk mengerti nameplate
MCB. Hal yang paling penting dalam memilih MCB yang hendak dibeli adalah kode rating
arus MCB yang sesuai kebutuhan, seperti contoh diatas yaitu kode “C16”, yaitu
rating arus MCB sebesar 16A dengan tripping curve tipe “C”. Kode
lain yang perlu diperhatikan adalah kode “LMK” serta “SNI” yang berarti produk
ini sudah memenuhi standard tersebut.
Rating MCB dan Daya listrik PLN
Contoh yang dibahas dalam bagian sebelumnya
menggunakan MCB dengan rating 16A dan tripping curve type
“C”. MCB yang dijual dipasaran mempunyai rating arus yang
bermacam-macam sesuai kebutuhan. Saat membeli MCB, kita cukup menyebutkan
rating arus MCB yaitu berapa ampere dan tujuan pemakaian yaitu
untuk perumahan.
Dasar pemilihan rating arus MCB yang
ingin dipakai di perumahan tentu disesuaikan dengan besarnya langganan daya
listrik PLN yang terpasang. Karena PLN sendiri menetapkan besar langganan
listrik perumahan sesuai rating arus dari MCB yang diproduksi untuk
pasar dalam negeri.
Tabelnya seperti ini:
Rating Arus Miniature Circuit Breaker
|
Daya Listrik PLN
|
2A
|
450VA
|
4A
|
900VA
|
6A
|
1300VA
|
10A
|
2200VA
|
16A
|
3300VA
|
Rumusnya adalah : Rating Arus MCB x 220V
(Tegangan listrik PLN).
Hasil perhitungannya adalah angka pembulatan.
Jadi bila langganan listrik PLN sebesar 1300VA maka MCB yang dipasang di kWh
meter memiliki rating 6A.
Berikut adalah contoh MCB dengan berbagai rating
arus.
Dari kiri ke kanan, rating arus MCB
adalah 16A (dari C16), 6A (dari C6) dan 6A (dari CL6). MCB paling kanan adalah
milik PLN yang terpasang di kWh meter dengan tipe C32N dan tripping curve
tipe “CL” (hampir sama dengan tripping curve tipe “C”). Bisa dilihat
warna toggle switch biru dan tulisan “MILIK PLN”.
Tambah daya listrik PLN
Setelah mengetahui fungsi, kode-kode MCB dan
hubungannya dengan daya listrik PLN, maka menjadi jelas bahwa dalam hal
menambah daya listrik PLN, petugas PLN cukup mengganti MCB yang dipasang di kWh
meter dengan rating arus yang sesuai. Tentunya setelah proses
administrasinya diselesaikan. Misalnya menambah daya listrik dari langganan
1300VA ke 2200VA, maka MCB-nya diganti dari 6A ke 10A.
Hanya saja ada faktor yang perlu diperhatikan
saat melakukan tambah daya listrik PLN, yaitu faktor kapasitas dari instalasi
listrik rumah itu sendiri. Jika anda melakukan tambah daya dari 1300VA ke
2200VA maka akan ada penambahan daya listrik lebih dari 150% kapasitas.
Salah satu faktor yang harus menjadi perhatian adalah
ukuran kabel jalur utama yang terpasang pada instalasi listrik rumah, apakah
mampu menghantarkan arus sebesar 10A dari sebelumnya 6A.
Salah satu cara mudahnya adalah pastikan ukuran
kabel eksisting untuk jalur utama paling tidak berukuran minimal 2.5mm
(memiliki kuat hantar arus minimum 19A keatas). Tapi bila tambah daya hingga
mencapai 3300VA atau MCB rating arus 16A, maka ukuran kabel harus
dinaikkan.
Efek pada kabel yang dilalui arus listrik
mendekati kapasitas nominalnya adalah kabel menjadi panas, dan bila kualitas
kabel kurang baik atau sudah berumur, maka bisa terjadi kerusakan isolasi kabel
dan berakibat terjadi kebocoran arus listrik.
Kasus lainnya adalah bila rumah yang akan
dinaikkan daya listriknya ternyata pada awalnya berlangganan listrik 450VA,
kemudian dinaikkan menjadi 900VA dan kemudian karena kebutuhan akan listrik
meningkat lagi maka dinaikkan menjadi 1300VA,dan saat tambah daya ternyata
tidak diikuti peningkatan kapasitas hantaran pada instalasi listrik rumah.
Untuk kasus ini perlu dipastikan kondisi kabel listrik dan juga ukurannya yang
sesuai.
Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam membeli MCB.
Ada berbagai jenis MCB yang ada dijual di pasaran
dari berbagai pabrik pembuat MCB, dengan harga yang bervariasi sesuai
rating dan spesifikasinya. Pertanyaannya, bagaimana memilih MCB yang
berkualitas baik?
Salah satu yang sering ditekankan oleh Pemerintah
adalah pilihlah produk yang berlabel “SNI”. Masalahnya adalah, mungkin banyak
produk dengan kualitas rendah ataupun merk MCB yang dipalsukan yang juga diberi
label “SNI”. Nah..inilah salah satu hal yang tidak mudah. Salah satu caranya
adalah cermati harga jualnya. Ada MCB yang dijual dengan harga sangat murah
dari produsen yang tidak terkenal. Logikanya, bila harga jual sudah murah,
berapa ongkos produksinya dan apa material yang dipakai dengan harga semurah
itu. Bila material yang dipakai tidak sesuai standard atau berkualitas jelek,
maka efeknya adalah MCB tidak bekerja sesuai rating-nya.
Hal ini berbahaya bagi instalasi listrik terutama
pada kabel bila terjadi hubung singkat, yaitu MCB tidak trip atau
turun sehingga arus hubung singkat yang luar biasa besar tetap terjadi dan
merusak isolasi kabel sehingga timbul percikan api yang dapat mengakibatkan
kebakaran. Karena itu belilah MCB yang berkualitas baik mengingat fungsinya
yang cukup vital sebagai proteksi dari system instalasi listrik rumah.
Semoga artikel mengenai MCB yang dibagi dalam dua
tulisan ini cukup bermanfaat bagi pembaca dan mohon maaf bila alur
pembahasannya banyak berhubungan dengan hal-hal teknis. Kita berusaha
membuatnya mudah dimengerti. Silahkan bila ada yang ingin menambahkan, koreksi
ataupun sharing mengenai penggunaan MCB ini
by : http://www.instalasilistrikrumah.com/mcb-sebagai-proteksi-dan-pembatas-daya-listrik-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar